Setiap agama besar di muka bumi ini percaya bahwa
musuh terbesar mereka adalah setan yang telah pernah tinggal di surga
bersama Nabi Adam as. Setan menolak perintah Allah untuk sujud kepada
Adam as. Lalu Tuhan mengusir setan. Setan tidak terima. Setan
berjanji akan mengoda Adam as dan Hawa serta keturunannya.
Setan telah membuktikan kepada orang2 yang sesat adalah bahwa pikirannya
itu benar. Dan, mereka semua mengikuti setan. Namun bagi golongan
yang percaya kepada kebenaran selalu menolak ajakan setan.
Kedatangan Dajjal (setan), Imam Mahdi dan Isa Al-Masih as sebagai juru
selamat telah dikatakan dalam sebuah hadist Nabi dari sejak 1400 tahun
yang lalu.
“Aku peringatkan kalian untuk melawan Dajjal dan tidak ada Nabi yang
tidak memperingatkan umatnya untuk melawannya. Tapi Aku (Muhammad saw)
akan mengatakan sesuatu yang belum pernah diungkapkan oleh para Nabi
sebelumku. Kalian harus tahu bahwa ia bermata satu. Dan Allah tidak
bermata satu” (Hadist Sahih Bukhari).
Hampir semua kebudayaan sudah meramalkan kedatangan Dajjal. Umat
Kristen menyebut Dajjal sebagai “Anti Kristus”. Meskipun banyak orang
yang takut menghadapi kedatangan Dajjal, tetapi tidak sedikit pula yang
siap2 selama ribuan tahun untuk menyambut kedatangannya.
Dajjal selalu datang utuk melawan keadilan dan kebenaran. Sejak Nabi
Adam as turun ke dunia, anaknya sudah menjadi korban hasutan Dajjal.
Dan Kabil pun membunuh Habil. Simbol mata satu, kalau kita perhatikan
ada sejak jaman Firaun dulu. Kini simbol mata satu itu telah tersebar
dimana2. Di uang US Dollar, bahkan juga sudah merambah di acara TV
anak2 yang terkenal “Nickelodeon”. Bukan itu saja, simbol mata satu
juga sudah merambah di bangunan2 secara fisik, Menara Babelonia, gedung
Parlemen Uni Eropa, Glass Piramid-LOuvre Moosseum, Hard Rock Cafe di
Kuwait. Kini Bangunan itu ada dimana2 (termasuk juga di Indonesia ?).
Itu membuktikan bahwa Dajjal sudah berada di sekitar kita.
Perang antara kebaikan melawan kejahatan telah menjadi bagian kehidupan manusia dari sejak Adam as. Iblis berkata : Ya
Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka aku
akan membujuk mereka yang ada di muka bumi ini untuk melakukan perbuatan
maksiat, dan menjadikan mereka menjadi sekutuku. Kecuali mereka yang
beriman kepada Mu dan mendapatkan taufik untuk selalu mentaati segala
petunjuk dan perintah Allah (Al Qur’an Surat Al Hijr ayat 39-40).
Di Hadis Nabi yang lain dikatakan : Putra Maryam (Nabi Isa as) akan
turun ke hadapan kalian semua sebagai Raja yang adil (Sahih Bukhari
Muslim).
Kemudian Nabi Isa as akan datang kepada orang2 yang telah dilindungi
oleh Allah dari Dajjal. Kemudian mereka akan menyapu wajah mereka dan
mengabarkan kepada mereka tentang derajat mereka di surga (Hadis Riwayat
Ibnu Majah).
Imam Mahdi akan menjadi orang yang memperkenalkan Nabi Isa as sebagai
Mesiah sejati. Secara bersama2, mereka berdua akan bergabung dalam satu
kekuatan, dan pada saat yang paling tepat, mereka akan mengarahkan
pertempuran menghadapi Dajjal dan membuka kedoknya sebagai anti Kristus.
Pada akhirnya, Dajjal akan melihat kebenaran bahwa hanya ada Tuhan Yang
Maha Esa, yaitu Allah SWT. Yaitu Tuhan Yang Mengutus Adam as, Ibrahim
as yang dapat gelar Khalilullah (Temannya Allah), Musa as (Kalamullah)
yang dapat berbicara langsung kepada Allah. Allah SWT juga yang telah
mengutus Nabi Isa as putra Maryam yang telah diberi gelar Ruhullah (Yang
dapat menghidupkan orang mati atas izin Allah) serta yang mengutus Nabi
Muhammad saw yang memiliki gelar Habibulah (Kekasih Allah).
Issu kedatangan Mesiah, Imam Mah, Satrio Piningit dsb sebenarnya wujud dari harapan pengikut Nabi Ibrahim As. setelah beliau berdoa sbb.: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” (QS.2:129).
Oleh katurunan beliau ini selanjutnya, ditunggu-tunggulah kedatangan ‘sang tokoh’-nya sampai datang pula nabi terakhir dari dinasti Bani Israel yakni Nabi Isa As bin Maryam. Namun sayang, dalam Kitab suci Injil masih disebut issu kedatangan sang Imam Mahdi, Mesiah, Satrio Piningit tersebut. Dengan demikian berarti masih akan datang lagi Imam Mahdi yang pamungkas, yang sesungguhnya.
Maka akhirnya, lahirlah Nabi kita Muhammad SAW sebagai Rasul Allah dan sekaligus penutup para nabi (QS. 33:40) dengan membawa Al Quran yang didalamnya memuat pernyataan atau ikrar Allah SWT bahwa Nabi Muhammad SAW dianugerahi agama ISLAM (QS. 5:3). Dimana nama dan istilah Islam tidak pernah termuat dalam kitab-kitab suci sebelum Al Quran.
Dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sekaligus juga terjawablah issu tentang akan datang lagi Nabi Isa bin Maryam dan issu Imam Mahdi. Nabi Isa As. tidak akan datang lagi karena sudah tegas dinyatakan dalam Al Qiran (S. 2:134 dan 141). Begitu juga Imam Mahdi tidak akan lahir lagi bagi kelompok Sunni atau 'muncul' alias 'menjelma' lagi bagi kelompok Syiah dan walaupun kedua kelompok ini 'SEPAKAT' mengakui bahwa Imam Mahdi itu dari keturunan Ahlul Bait. Aneh, disatu sisi mengakui akan ada Imam Mahdi, di sisi lain Imam Mahdinya ada dua versi karena itulah bahwa Imam Mahdi yang sesungguhnya tidak lain adalah penutup para nabi yakni Nabi kita Muhammad SAW. Jadi tak perlu ditunggu Imam Mahdi sekalipun dianya berasal dari keturunan Ahlul Bait, apalagi jika 'memang' tidak ada keturunan Ahlul Bait itu begitu juga tentang Nabi Isa As.
Kalau demikian, siapakah gerangan yang akan meneruskan risalah Nabi kita Muhammad SAW ya tidak lain adalah para khalifah, tinggal bagaimana para khalifah-khalifah (ya raja, presiden, gubernur, pangeran, sultan, bupati atau walikota) kini dan yang akan datang ‘mampu’ membumikan Islam dan Al Quran dalam kehidupan nyata di dunia ini, ya masalah sosial budaya terutama masalah kekuasaan dan pemerintahannya.
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah (ada yang jadi raja, sultan, presiden, gubernur dll.) di muka bumi. Barang- siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. (QS. 35:39)
ISA AL MASIH DAN IMAM MAHDI
ReplyDeleteIssu kedatangan Mesiah, Imam Mah, Satrio Piningit dsb sebenarnya wujud dari harapan pengikut Nabi Ibrahim As. setelah beliau berdoa sbb.: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” (QS.2:129).
Oleh katurunan beliau ini selanjutnya, ditunggu-tunggulah kedatangan ‘sang tokoh’-nya sampai datang pula nabi terakhir dari dinasti Bani Israel yakni Nabi Isa As bin Maryam. Namun sayang, dalam Kitab suci Injil masih disebut issu kedatangan sang Imam Mahdi, Mesiah, Satrio Piningit tersebut. Dengan demikian berarti masih akan datang lagi Imam Mahdi yang pamungkas, yang sesungguhnya.
Maka akhirnya, lahirlah Nabi kita Muhammad SAW sebagai Rasul Allah dan sekaligus penutup para nabi (QS. 33:40) dengan membawa Al Quran yang didalamnya memuat pernyataan atau ikrar Allah SWT bahwa Nabi Muhammad SAW dianugerahi agama ISLAM (QS. 5:3). Dimana nama dan istilah Islam tidak pernah termuat dalam kitab-kitab suci sebelum Al Quran.
Dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sekaligus juga terjawablah issu tentang akan datang lagi Nabi Isa bin Maryam dan issu Imam Mahdi. Nabi Isa As. tidak akan datang lagi karena sudah tegas dinyatakan dalam Al Qiran (S. 2:134 dan 141). Begitu juga Imam Mahdi tidak akan lahir lagi bagi kelompok Sunni atau 'muncul' alias 'menjelma' lagi bagi kelompok Syiah dan walaupun kedua kelompok ini 'SEPAKAT' mengakui bahwa Imam Mahdi itu dari keturunan Ahlul Bait. Aneh, disatu sisi mengakui akan ada Imam Mahdi, di sisi lain Imam Mahdinya ada dua versi karena itulah bahwa Imam Mahdi yang sesungguhnya tidak lain adalah penutup para nabi yakni Nabi kita Muhammad SAW. Jadi tak perlu ditunggu Imam Mahdi sekalipun dianya berasal dari keturunan Ahlul Bait, apalagi jika 'memang' tidak ada keturunan Ahlul Bait itu begitu juga tentang Nabi Isa As.
Kalau demikian, siapakah gerangan yang akan meneruskan risalah Nabi kita Muhammad SAW ya tidak lain adalah para khalifah, tinggal bagaimana para khalifah-khalifah (ya raja, presiden, gubernur, pangeran, sultan, bupati atau walikota) kini dan yang akan datang ‘mampu’ membumikan Islam dan Al Quran dalam kehidupan nyata di dunia ini, ya masalah sosial budaya terutama masalah kekuasaan dan pemerintahannya.
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah (ada yang jadi raja, sultan, presiden, gubernur dll.) di muka bumi. Barang- siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. (QS. 35:39)