Popular Posts
-
Dalam mengarungi sebuah behtera cinta, seringkali ada banyak halangan dan rintangan yang menghadang. Rintangan tersebut bisa datang dari be...
-
Android (sistem operasi) - OS Android - Merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar ...
-
Disintergrasi kekaisaran Romawi Barat adalah suatu krisis besar dalam sejarah peradaban barat sehingga terbentangnya jurang antara zama...
ISA AL MASIH DAN IMAM MAHDI
ReplyDeleteIssu kedatangan Mesiah, Imam Mah, Satrio Piningit dsb sebenarnya wujud dari harapan pengikut Nabi Ibrahim As. setelah beliau berdoa sbb.: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” (QS.2:129).
Oleh katurunan beliau ini selanjutnya, ditunggu-tunggulah kedatangan ‘sang tokoh’-nya sampai datang pula nabi terakhir dari dinasti Bani Israel yakni Nabi Isa As bin Maryam. Namun sayang, dalam Kitab suci Injil masih disebut issu kedatangan sang Imam Mahdi, Mesiah, Satrio Piningit tersebut. Dengan demikian berarti masih akan datang lagi Imam Mahdi yang pamungkas, yang sesungguhnya.
Maka akhirnya, lahirlah Nabi kita Muhammad SAW sebagai Rasul Allah dan sekaligus penutup para nabi (QS. 33:40) dengan membawa Al Quran yang didalamnya memuat pernyataan atau ikrar Allah SWT bahwa Nabi Muhammad SAW dianugerahi agama ISLAM (QS. 5:3). Dimana nama dan istilah Islam tidak pernah termuat dalam kitab-kitab suci sebelum Al Quran.
Dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sekaligus juga terjawablah issu tentang akan datang lagi Nabi Isa bin Maryam dan issu Imam Mahdi. Nabi Isa As. tidak akan datang lagi karena sudah tegas dinyatakan dalam Al Qiran (S. 2:134 dan 141). Begitu juga Imam Mahdi tidak akan lahir lagi bagi kelompok Sunni atau 'muncul' alias 'menjelma' lagi bagi kelompok Syiah dan walaupun kedua kelompok ini 'SEPAKAT' mengakui bahwa Imam Mahdi itu dari keturunan Ahlul Bait. Aneh, disatu sisi mengakui akan ada Imam Mahdi, di sisi lain Imam Mahdinya ada dua versi karena itulah bahwa Imam Mahdi yang sesungguhnya tidak lain adalah penutup para nabi yakni Nabi kita Muhammad SAW. Jadi tak perlu ditunggu Imam Mahdi sekalipun dianya berasal dari keturunan Ahlul Bait, apalagi jika 'memang' tidak ada keturunan Ahlul Bait itu begitu juga tentang Nabi Isa As.
Kalau demikian, siapakah gerangan yang akan meneruskan risalah Nabi kita Muhammad SAW ya tidak lain adalah para khalifah, tinggal bagaimana para khalifah-khalifah (ya raja, presiden, gubernur, pangeran, sultan, bupati atau walikota) kini dan yang akan datang ‘mampu’ membumikan Islam dan Al Quran dalam kehidupan nyata di dunia ini, ya masalah sosial budaya terutama masalah kekuasaan dan pemerintahannya.
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah (ada yang jadi raja, sultan, presiden, gubernur dll.) di muka bumi. Barang- siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. (QS. 35:39)