Puisi Sedih (masygul) Unknown/ 0 Comments Mencumbu sunyi yang gelinjang, mendekap malam resah Terjebak paruh bulan diantara deretan awan, aku seperti menuai cahaya di balik punggung hujan Diceruk wajah gemintang, geriap satire menoreh kabut Perlahan mengendap menuju labirin, Lukisan elok meludah angin Aku hanya menatap kosong, barisan bintang dan sungging senyumnya Tanpa busur tanpa baju, ku lepas larik nafas yang pernah ku hirup bersama pijar Masih dan masih terus berjalan di kolong waktu menganyam sebait cerita : duka tapi aku bukan dabir dengan kerajaan langitnya, kidung hatiku hanyalah debu.... Bandung Tubir Malam Tanpa warna.... Salam Karang Jiwo Unknown Terimakasih telah berkunjung di blog saya, mampir lagi ya You may also like Kenapa Perpisahan itu MenyakitkanPuisi Tentang Lingkungan Sekolah berkaitanPuisi Tentang AlamPuisi Ibu Terbaik